Latest Games :
.
Home » , » Pengertian Rohaniyah Islam

Pengertian Rohaniyah Islam

Senin, 07 Oktober 2013 | 0 komentar




ROHANIYAH
 
Rohaniyah di ambil dari Kata روح (ruh). Dalam bahasa Arab, kata ruh mempunyai banyak arti.
1.       Kata روح untuk ruh;
2.       Kata ريح (rih) yang berarti angin;
3.       Kata روح (rawh) yang berarti rahmat.

Ruh dalam bahasa Arab juga digunakan untuk menyebut jiwa, nyawa, nafas, wahyu, perintah dan rahmat. Jika kata ruhani dalam bahasa Indonesia
digunakan untuk menyebut lawan dari dimensi jasmani, maka dalam bahasa Arab kalimat روحانيون * روحاني  Digunakan untuk menyebut semua jenis makhluk halus yang tidak berjasad, seperti malaikat dan jin.


وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra': 85)


ISLAM
الإِسْلَامُ هُوَ إِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ وَالْإِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّعَةِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِرْكِ وَأَهْلِهِ
AL-ISLAMU HUWA
ISTIMLAMU LILLAHI BI TAUHIIDI WAL INQIYADU LAHU BI TO'ATI WAL-BARO'ATU MINA SYIRKI WA AHLIHI
“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.”
[HR. Muslim bi syarah an-Nawawi, (Kairo : al-Ma¯ba’ah al-Mi¡riyah, T.th), hlm.2]

1.  Al istislamu lillahi bit tauhid, = Berserah diri kepada Allah dengan cara hanya beribadah kepada-Nya dan tidak kepada selain-Nya.    

Artinya kita benar-benar melakukan peribadatan dan segala bentuk penghambaan hanya kepada Allah Ta’ala.  
“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

2.  Wal inqiyaadu lahu bit too’ah = Tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan pada segala perintah-Nya.

Artinya, seorang muslim menundukkan segala bentuk ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Mungkin kita tidak sadar, bahwa selama ini kita belum taat kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah  sebagaimana yang diperintahkan oleh syari’at. Bahkan kita terjatuh pada perilaku orang-orang jahiliyyah yang lebih  mengedepankan ketaatan kepada tetua yang jika ditelusuri ternyata tidak mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan syari’at-Nya.  
“Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul.” Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (QS. Al- Maaidah: 104)

3.  Wal barooatu minasyirki wa ahlihi = Berlepas diri dari syirik dan pelakunya.

Artinya, Jika seseorang berserah diri hanya kepada Allah Ta’ala dan tidak kepada yang lain, maka ia akan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya. Karena sungguh sia-sialah seluruh amalan seorang muslim jika ia melakukan kesyirikan. Allah Ta’ala berfirman,“…Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al- An’am: 88)


Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Al Mamuniyah | Rohis | Admin
Copyright © 2011. ROHIS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger